Oknum PNS dan Petani di Aceh Timur Ditangkap Saat Akan Jual Kulit Harimau
ACEH, ForestEarth.id – Penjualan ilegal kulit dan bagian tubuh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berhasil digagalkan personel Direktorat Reserse Tindak Pidana Khusus Polda Aceh Aceh di Kabupaten Aceh Timur.
Dalam keterangan tertulisnya, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko di Banda Aceh pada Selasa (23/1/2024), menjelaskan, ada dua terduga pelaku yang ditangkap dalam kasus tersebut.
Dua pelaku itu berinisial K (48), berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Kecamatan Serbajadi di Kabupaten Aceh Timur, dan M (24), seorang petani Desa Seulemak, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur.
“Peran keduanya sebagai perantara penjualan. Sedangkan yang menangkap dan membunuh harimau sumatra tersebut sedang dalam pendalaman,” ujarnya.
Achmad menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya penjualan kulit dan bagian tubuh harimau di kawasan Tualang, Kecamatan Peurelak, Kabupaten Aceh Timur, pada 19 Januari 2024.
Informasi itu kemdudian diselidiki. Tim mendapati terduga pelaku menunggu pembeli dari sebuah minibus. Tim kemudian menggeledah mobil pelaku dan menemukan barang ilegal yang hendak dijualnya itu.
Saat pemeriksaan, K yang mengaku berprofesi sebagai PNS dan petani dan hanya menjadi perantara dalam penjualan ilegal tersebut. M yang menjadi sopir mengakui di lokasi itu untuk menunggu pembeli.
Terkait kasus ini, pihaknya masih mendalami dan berupaya mengungkap jaringan pelaku dari pemburu hingga pembeli kulit harimau dan bagian tubuh yang dibawa kedua pelaku.
Dalam kasus ini, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 21 Ayat (2) huruf b jo Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
Ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Taing Lubis menjelaskan, dari pemeriksaan diduga satwa itu jantan berusia sekitar 12 tahun. Panjang tubuhnya dari kepala hingga ekor 2,6 meter.
Diperkirakan harimau itu mati dua pekan lalu. Dia pun menduga bahwa yang menangkap dan menguliti harimau tersebut sudah mahir karena tidak ada luka mencolok.
“Harimau tersebut sepertinya waktu terjerat, langsung disuntik pelaku serta mengulitinya. Tampaknya, pelaku benar-benar mahir dan diduga bukan sekali ini saja,” ujarnya.
Leave a Comment