Sedang Panen Cabai, Petani di Langkat Nyaris Tewas Diterkam Harimau
LANGKAT, ForestEarth.id – Seorang pria bernama Jeremia Peranda Ginting (25) nyaris tewas diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat memanen cabai di ladangnya pada Senin (13/3/2024) petang. Warga Barak Itir, Dusun 5 Aman Damai, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Langkat itu mengalami luka di bagian kepala dan leher.
Informasi dihimpun, korban yang sedang memanen cabai bersama orang tuanya itu diduga tidak menyadari ada harimau mengintainya dari belakang. Korban berteriak kesakitan karena lehernya digigit harimau. Jeritan itu didengar ayahnya yang seketika langsung berupaya menyelamatkan anaknya dengan berbagai cara.
Kedua orangtuanya, Ramli Ginting dan Lela Inderiyani mengusir harimau itu dengan kayu dan parang hingga binatang kharismatik itu lari masuk ke dalam hutan. Dikonfirmasi via telepon, Kapolsek Pangkalan Berandan AKP Irwanta Sembiring membenarkan terjadinya peristiwa itu.
Dikatakannya, akibat gigitan harimau itu, korban mengalami luka parah di bagian leher, kepala dan tangannya. Korban dengan luka-lukanya dibawa ke rumah sakit oleh kedua orang tua dan warga lainnya ke RS Putri Bidadari di Stabat.
Atas kejadian itu, Irwanta mengimbau warga untuk waspada saat beraktifitas di ladangnya, khususnya yang berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Menurut Irwanta, TNGL merpakan rumah harimau yang populasinya semakin kecil.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi peristiwa serupa dan mencegah harimau keluar dari habitatnya. Dikatakannya, harimau termasuk satwa liar dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Dikutip data dari KLHK, populasi harimau Sumatra yang hidup di habitat aslinya diperkirakan tinggal 600 ekor pada 2019. Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), mencatat harimau Sumatra masuk klasifikasi satwa kritis yang terancam punah.
Sementara itu, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia dengan luas 1.094.692 hektar yang mana wilayahnya secara administrasi berada di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Wilayah TNGL di Provinsi Aceh berada di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Aceh Tamiang. Sedangkan untuk yang masuk wilayah Sumut berada di Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
TNGL masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Sebagian besar kawasan memiliki topografi curam dan tekstur tanah rentan longsor. Bencana besar yang pernah terjadi adalah banjir bandang pada 2001 yang menghancurkan kawasan wisata alam Bukit Lawang menelan banyak korban jiwa.
Menjaga TNGL dari kerusakan yang lebih parah, dibentuklah Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) seluas 2,6 juta hektar. Areal landai di sekeliling hutan lindung yang berfungsi sebagai penyangga atau buffer. Desa Harapan Maju masuk ke dalam kawasan TNGL.
Leave a Comment