Setengah Pupulasi Dunia Alami Kelangkaan Air, Bumi Masuki Fase Global Boiling
MEDAN, ForestEarth.id – Laporan UN Water 2024 mencatat terjadinya kelangkaan air di setengah populasi dunia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementrian luar negeri saat konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Minggu (19/5/2024).
Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kemenlu, Tri Tharyat mengatakan, situasi yang digambarkan pada laporan lembaga PBB yang menangani permasalahan air di dunia itu menyedihkan. “Setengah dari populasi dunia mengalami situasi kelangkaan air,” katanya.
Dikatakannya, 2,2 miliar orang hidup tanpa akses air minum yang dikelola secara bersih, sementara 3,5 miliar orang kekurangan akses terhadap sanitasi. Menurutnya, protet kelangkaan air ini harus serius ditangani.
Dia menilai, pencapaian pembangunan berkelanjutan atau SDGs terkait jaminan ketersediaan air dan sanitasi secara berkelanjutan diakui tidak sesuai. “Laporan sekjen PBB menyebutkan dari target 2030, di 2023 atau setengahnya secara umum negara berkembang baru mencapai 12%,” katanya.
Bumi Masuki Fase ‘Global Boiling‘
Tri mengatakan, khususnya Indonesia, kondisinya lebih baik. Indonesia disebut salah satu negara yang cukup maju dalam pencapaian SDGs tersebut. “Di 2023 target yang sudah dilakukan Indonesia melebihi angka 66%,” ujarnya.
Diketahui, pertemuan World Water Forum (WWF) ke-10 merupakan kesempatan negara untuk berdialog mengatasi kesenjangan terhadap hak atas air di dunia yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.
Pertemuan ini berfokus pada konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Leave a Comment