Gerakan Bersih Sungai Deli, Bermula dari Keprihatinan
MEDAN, FORESTEARTH.id – Sejumlah pemuda melakukan aksi bersih di Sungai Deli pada Minggu (11/6/2023). Aksi itu dinamai Gerakan Bersih Sungai Deli. Mereka rela berkubang dengan sampah di sungai sebagai bentuk keprihatinan terhadap pencemaran yang terus terjadi akibat kurangnya kepedulian.
Kepada wartawan, aktifis lingkungan pendiri Sanggar Anak Sungai Deli, Lukman Hakim Siagian pada Selasa (13/6/2023) mengatakan, Sungai Deli mengalami pencemaran dengan tingkat yang parah. Berbagai jenis sampah bisa ditemukan di sepanjang sungai. Sampah itu tak pernah habis walaupun aksi serupa sudah dilakukan berkali-kali.
Kualitas sungai dari hari ke hari semakin memburuk. Padahal masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Kerusakan akibat pencemaran sungai berdampak sangat buruk tidak hanya bagi manusia. Tetapi juga keanekaragaman hayati sungai.
Gerakan Bersih Sungai Deli, lanjut Lukman, berangkat dari keprihatinan mendalam tentang kondisi Sungai Deli kini. “Individu-individu yang tergabung dalam beberapa komunitas bergerak. Komunitas-komunitas yang memiliki visi misi sama, turun bersama melakukan Gerakan Bersih Sungai Deli pada Minggu (11/6/2023),” katanya.
Melalui Gerakan Bersih Sungai Deli, pihaknya mengajak siapa saja yang peduli dengan dengan lingkungan untuk ambil bagian membersihkan sampah di sepanjang Sungai Deli. Banyaknya sampah di Sungai Deli akibat kurangnya kepedulian terhadap lingkungan yang bersih.
Meskipun sudah sama-sama diketahui banyaknya titik penumpukan sampah di Sungai Deli yang merugikan masyarakat, tetap saja ada yang membuang sampah sembarangan. Aksi buang sampah sembarangan ke Sungai Deli juga dilakukan oleh orang yang melintas. Maka tidak heran sampah tidak pernah ada habisnya.
“Ketika kita bicara dampak buruknya, banyak sekali. Lalu bagaimana membangun sebuah kultur baru yang diharapkan bisa memberikan perubahan meskipun harus memakan waktu yang tidak sebentar,” katanya.
Menurutnya, ketika aksi itu dikerjakan secara sukarela, kolektif dan berkesinambungan akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Gerakan ini akan dimulai dengan melakukan long march sekaligus kampanye damai tentang lingkungan dari Istana Maimoon menuju Jembatan Avros. Kegiatan ini juga dibarengi dengan sosialisasi dan penanaman pohon di pinggir Sungai Deli.
“Aksi ini dilakukan guna meningkatkan kepedulian dari audiens kampanye kami tentang Hari Lingkungan Hidup,” katanya.
Gerakan Bersih Sungai Deli dilaksanakan dengan metode susur sungai menggunakan perahu dan ban apung yang disiapkan secara kolektif dan swadaya. Rute susur sungai yang akan dilalui dimulai dari Jembatan Avros sampai pemberhentian di Istana Maimoon. Sampah yang diangkut adalah sampah rumah tangga dan sampah sejenisnya.
Menurutnya, para inisator gerakan ini berharap hasil dari kegiatan ini mampu menumbuhkan kepedulian bagi siapa saja agar mampu menjaga kelestarian Sungai Deli secara sukarela dan berkesinambungan dengan harapan menjaga kelestarian Sungai Deli akan menjadi budaya masyarakat yang bersinggungan langsung dengan Sungai Deli.
Kegiatan ini merupakan upaya mencegah dan menanggulangi banjir sekaligus melestarikan lingkungan di sepanjang aliran Sungai Deli tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
“Kami temukan fakta di lapangan bahwa kami bukan satu-satunya yang peduli terhadap Sungai Deli. Implementasi dari kegiatan semisal pengumpulan atau pengolahan limbah plastik dengan tujuan reward atau benefit yang diberikan secara langsung juga sudah pernah diterapkan di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Deli melibatkan masyarakat sekitar,” katanya.
Leave a Comment